Halaman

Minggu, 13 Januari 2013

"Saya Ingin Keluar Saja dari Tarbiyah"



"Ustadz, dulu ana merasa semangat dalam dakwah. Tapi belakangan rasanya semakin hambar. Ukhuwah makin kering. Bahkan ana melihat ternyata ikhwah banyak pula yang aneh-aneh.” Begitu keluh kesah seorang mad’u kepada murabbinya di suatu malam.

Sang murabbi hanya terdiam, mencoba terus menggali semua kecamuk dalam diri mad’unya. “Lalu, apa yang ingin antum lakukan setelah merasakan semua itu?” sahut sang murabbi setelah sesaat termenung.

“Ana ingin berhenti saja, keluar dari tarbiyah ini. Ana kecewa dengan perilaku beberapa ikhwah yang justru tidak islami. Juga dengan organisasi dakwah yang ana geluti, kaku dan sering mematikan potensi anggota-anggotanya. Bila begini terus, ana mendingan sendiri saja…” jawab mad’u itu.

 Sang murabbi termenung kembali. Tidak tampak raut terkejut dari roman wajahnya. Sorot matanya tetap terlihat tenang, seakan jawaban itu memang sudah diketahuinya sejak awal.

“Akhi, bila suatu kali antum naik sebuah kapal mengarungi lautan luas. Kapal itu ternyata sudah amat bobrok. Layarnya banyak berlubang, kayunya banyak yang keropos bahkan kabinnya bau kotoran manusia. Lalu, apa yang akan antum lakukan untuk tetap sampai pada tujuan?” tanya sang murabbi dengan kiasan bermakna dalam.

Sang mad’u terdiam berpikir. Tak kuasa hatinya mendapat umpan balik sedemikian tajam melalui kiasan yang amat tepat.

“Apakah antum memilih untuk terjun ke laut dan berenang sampai tujuan?” sang murabbi mencoba memberi opsi.
“Bila antum terjun ke laut, sesaat antum akan merasa senang. Bebas dari bau kotoran manusia, merasakan kesegaran air laut, atau bebas bermain dengan ikan lumba-lumba. Tapi itu hanya sesaat. Berapa kekuatan antum untuk berenang hingga tujuan? Bagaimana bila ikan hiu datang? Darimana antum mendapat makan dan minum? Bila malam datang, bagaimana antum mengatasi hawa dingin?” serentetan pertanyaan dihamparkan di hadapan sang mad’u.

Tak ayal, sang mad’u menangis tersedu. Tak kuasa rasa hatinya menahan kegundahan sedemikian. Kekecewaannya kadung memuncak, namun sang murabbi yang dihormatinya justru tidak memberi jalan keluar yang sesuai dengan keinginannya.

“Akhi, apakah antum masih merasa bahwa jalan dakwah adalah jalan yang paling utama menuju ridho Allah?” Pertanyaan menohok ini menghujam jiwa sang mad’u. Ia hanya mengangguk.

“Bagaimana bila temyata mobil yang antum kendarai dalam menempuh jalan itu ternyata mogok? Antum akan berjalan kaki meninggalkan mobil itu tergeletak di jalan, atau mencoba memperbaikinya?” tanya sang murabbi lagi.

Sang mad’u tetap terdiam dalam sesenggukan tangis perlahannya. Tiba-tiba ia mengangkat tangannya,
“Cukup ustadz, cukup. Ana sadar. Maafkan ana. Ana akan tetap istiqamah. Ana berdakwah bukan untuk mendapat medali kehormatan. Atau agar setiap kata-kata ana diperhatikan…”

“Biarlah yang lain dengan urusan pribadi masing-masing. Ana akan tetap berjalan dalam dakwah ini. Dan hanya Allah saja yang akan membahagiakan ana kelak dengan janji-janji-Nya. Biarlah segala kepedihan yang ana rasakan jadi pelebur dosa-dosa ana”, sang mad’u berazzam di hadapan murabbi yang semakin dihormatinya.

Sang murabbi tersenyum. “Akhi, jama’ah ini adalah jama’ah manusia. Mereka adalah kumpulan insan yang punya banyak kelemahan. Tapi di balik kelemahan itu, masih amat banyak kebaikan yang mereka miliki. Mereka adalah pribadi-pribadi yang menyambut seruan Allah untuk berdakwah. Dengan begitu, mereka sedang berproses menjadi manusia terbaik pilihan Allah.”

“Bila ada satu dua kelemahan dan kesalahan mereka, janganlah hal itu mendominasi perasaan antum. Sebagaimana Allah ta’ala menghapus dosa manusia dengan amal baik mereka, hapuslah kesalahan mereka di mata antum dengan kebaikan-kebaikan mereka terhadap dakwah selama ini. Karena di mata Allah, belum tentu antum lebih baik dari mereka.”

“Futur, mundur, kecewa atau bahkan berpaling menjadi lawan bukanlah jalan yang masuk akal. Apabila setiap ketidak-sepakatan selalu disikapi dengan jalan itu, maka kapankah dakwah ini dapat berjalan dengan baik?” sambungnya panjang lebar.

“Kita bukan sekedar pengamat yang hanya bisa berkomentar. Atau hanya pandai menuding-nuding sebuah kesalahan. Kalau hanya itu, orang kafirpun bisa melakukannya. Tapi kita adalah da’i. Kita adalah khalifah. Kitalah yang diserahi amanat oleh Allah untuk membenahi masalah-masalah di muka bumi. Bukan hanya mengeksposnya, yang bisa jadi justru semakin memperuncing masalah.”
“Jangan sampai, kita seperti menyiram bensin ke sebuah bara api. Bara yang tadinya kecil tak bernilai, bisa menjelma menjadi nyala api yang membakar apa saja. Termasuk kita sendiri!”
Sang mad’u termenung merenungi setiap kalimat murabbinya. Azzamnya memang kembali menguat. Namun ada satu hal tetap bergelayut dihatinya.
“Tapi bagaimana ana bisa memperbaiki organisasi dakwah dengan kapasitas ana yang lemah ini?” sebuah pertanyaan konstruktif akhirnya muncul juga.

“Siapa bilang kapasitas antum lemah? Apakah Allah mewahyukan begitu kepada antum? Semua manusia punya kapasitas yang berbeda. Namun tidak ada yang bisa menilai, bahwa yang satu lebih baik dari yang lain!” sahut sang murabbi.

“Bekerjalah dengan ikhlas. Berilah taushiah dalam kebenaran, kesabaran dan kasih sayang kepada semua ikhwah yang terlibat dalam organisasi itu. Karena peringatan selalu berguna bagi orang beriman. Bila ada sebuah isyu atau gosip, tutuplah telinga antum dan bertaubatlah. Singkirkan segala ghil (dengki, benci, iri hati) antum terhadap saudara antum sendiri. Dengan itulah, Bilal yang mantan budak hina menemui kemuliaannya.”
Suasana dialog itu mulai mencair. Semakin lama, pembicaraan melebar dengan akrabnya. Tak terasa, kokok ayam jantan memecah suasana. Sang mad’u bergegas mengambil wudhu untuk qiyamullail malam itu. Sang murabbi sibuk membangunkan beberapa mad’unya yang lain dari asyik tidurnya.

Malam itu, sang mad’u menyadari kekhilafannya. Ia bertekad untuk tetap berputar bersama jama’ah dalam mengarungi jalan dakwah. Pencerahan diperolehnya. Demikian juga yang diharapkan dari Antum/antunna yang membaca tulisan ini.. Insya Allah kita tetap istiqamah di jalan dakwah ini.. Dalam samudera tarbiyah ini..

Wallahu a’lam.
Sumber: Majalah Al-Izzah, No. 07/Th.4

Kamis, 10 Januari 2013

Rekreasi Sambil Berprestasi

oke untuk mengawali tulisan ini, ane buka dengan kata-kata yang selalu ada di setiap tulisan ane,, kali ini ane ga mau nyebutin nama orangnya lagi
(nanti ke-Ge-eR-an)
"Tidak ada kata mustahil bagi seorang juara, mustahil hanya dimiliki oleh orang yang belum pernah mencoba, sulit hanyalah kosakata orang yang tidak mau berlatih, dan gagal adalah perbendaharaan kamus bagi orang yang terlalu cepat menyerah" (arashinick) #eh
yaa, kata-kata itu akan selalu ane hadirkan disetiap tulisan ane,,
sebagai motivasi untuk kita semua agar berani untuk mencoba, mencoba apapun,
yang sifatnya prestatif tapi.. :)

btw, ditulisan ini, ane mau sombong sedikit,,
#et bukan untuk pamer, cuma berharap bisa dijadikan motivasi ini mah..

to do point aje, akhir november lalu,
tepatnya tanggal 28 sampai 30 november merupakan waktu paling berkesan buat ane gan, dan tiga hari itulah yang jadi inpirasi terciptanya tulisan ini,
sebagai bukti betapa berkesannya tiga hari itu,
gimana enggak, ane bisa dapat kesempatan ke Makassar lagi
untuk yang ke-tiga kalinya gan,, Alhamdulillah.. :)

tapi bukan itu point pentingnya, oke, langsung ke inti..

dalam tiga hari itu ane merasa bangga
dalam tiga hari itu ane merasa kecewa
dalam tiga hari itu ane merasa bahagia
dalam tiga hari itu ane sama sekali nggak ngerasain sengsara jadi anak kost-an, hehe.. #sumpah..

jadi ceritanya, kemarin itu ane, daus, aida, deni, raidhil, susetio, doni, eva, imat dan adit, kami bersepuluh jadi kontingen Untirta dalam Lomba Karya Tulis Ilmiah Mahasiswa Tingkat Nasional Bidang Kemaritiman di Universitas Hasanuddin.
kami mewakili empat tim dari Untirta yang dinyatakan sebagai peserta untuk mempresentasikan karya tulis yang telah kami buat.

cerita punya cerita, banyak kendala yang kami alami untuk bisa sampai kesana,
#e tapi kami tetap bisa berangkat ke Makassar, Alhamdulillah :)

yaa,, kami akhirnya bisa tiba di Makassar (malam hari)

doc. Foto bareng di replika Kapal Phinisi, pertama usai lepas landas di Bandara Hasanuddin
di Makassar, perasaan ane mulai campur aduk,
ane mikirin karya tulis ane yang dilombain di tingkat provinsi,
yang ane tinggalin karena lebih memilih presentasi ditingkat nasional,,

yah, ane cuma beruntung setengah, kenapa?
karena ane bisa ke Makassar lagi, tapi ane ga bisa ikut presentasi lomba karya tulis yang ane ajuin di tingkat provinsi tempatnya di Hotel Marbella.. huhu.. #udah pernah sih

penyebabnya adalah karena waktu yang dibentrokin,, kalau boleh nyalahin,
ane jelas mau nyalahin panitia lomba di tingkat provinsi,,
yang informasi ga jelas,, dan selalu mendadak #sabar gan..

yaa emang udah rejeki ane kali yaa,, oke, yang terpenting adalah hasil dari perlombaan itu, Untirta meraih 4 juara dari 6 juara yang tersedia,
Untirta berhak bangga karena memperoleh:
Juara 2 atasnama Didi Suhadi dan Cici Destiyana,
Juara 3 atasnama Sumirat Lastiawan
Juara Harapan 1 atasnama Ozi Fahrurrozi dan Annisa Sofia Wardah
Juara Harapan 3 atasnama Imam Fitrianto
sayangnya juara 1 ga bisa dipertahankan untuk tahun ini,,
ya yang penting tetap berprestasi.. selamat atas prestasi yang telah diraih,, :)

Oke, BTT (back to the topic),,
ane sebenernya ga mau ngomongin peristiwa diatas,,
alesannya karena ane ga terlibat langsung di lomba tingkat provinsi itu..
sekali lagi ane cuma bisa ngelus dada,, #bukan rejeki :)

bersyukurnya, kami yang berada di Makassar didampingi oleh wakil rektor III bidang kemahasiswaan (bapak yang baru pulang haji)
Bapak Drs. H. Hidayatullah Haila, MM ,, #modus
ya selama dua hari kami bersama beliau di Makassar,, dan berkat pendampingan langsung dari beliau, kami sedikit termotivasi untuk menjadi juara,,
yaa menjadi juara,, bersaing dengan kampus-kampus se-indonesia diantaranya ITS, UNY, UNP (Univ. Negeri Papua), UnMuh Makassar, UNAIR, Univ. Brawijaya, UNSOED (saudara yang dipertemukan), dan UNHAS sebagai tuan rumah.

mental kami diuji,, inilah saat-saat menegangkan itu,,

doc. Presentasi Karya Tulis
diatas cuma ada foto kelompok ane sama kelompok imat lagi presentasi,,
yang lain cukup di memori laptop..

sebenernya pas presentasi ga terlalu tegang,,
yang bikin tegang yah pas ditanya-tanya sama juri,,
saran ane nih ya gan,,
jangan coba-coba bikin karya tulis asal copas (red: plagiat),,
selain ga akan jadi juara,, dijamin keringet dingin pas tanya jawab, gimana enggak,, orang yang kita bahas bukan penelitian kita..
So,, usahakan karya tulis itu merupakan karya yang kita buat dengan benar.
mau bukti??

ini adalah dokumentasi keganasan dewan juri dalam sesi tanya jawab,,
kritis beud..


karena gue dan teman se-tim ga menguasai bidang ini (kemaritiman),,
jadilah kami dibuat mati kutu.. (ini yang bikin ane galau),,
secara di saksikan langsung sama bapak WR,,
mungkin dianggapnya kami yang bisa diharapkan,, #e

oke hiraukan status galau itu..
hebatnya dari perjalanan kami adalah,,
teman seperjuangan kami (red: Doni Apriyanto dan Eva Nur Kemala),
berhasil membuat kami bangga dengan penampilan mereka yang bikin juri salut,,
ini dia mereka:


cie,, cie,, (ada yang iri tuh).. ckck.. #lupakan
yang terpenting adalah foto ini,

doc. Juara
ini dia foto yang membanggakan,,

Selamat atas prestasi yang diraih oleh Doni Apriyanto dan Eva Nur Kemala
sebagai Juara 2 LKTI Mahasiswa Nasional Bidang Kemaritiman.

Oke satu hari berlalu,, dan itulah hasilnya,,
lantas dua hari lagi???
#dua hari yang membuat ane bahagia.. :) yes kami bebas dari ketegangan lomba..

gimana nggak bahagia,, ini tuh perjalanan paling menyegarkan,, bukan main-main,, kami bermain-main tapi tetap berprestasi toh..
tidak disangka,, kompetisinya cuma berlangsung satu hari.. selebihnya refreshing..
Oke,, kami diberi kesempatan untuk mengenal kota Makassar lebih dekat, #selamat

ya,, ane rasa perjalanan ke Makassar kali ini adalah yang paling memuaskan,,
perjalanan dimana ane bisa bebas ngebolang keliling kota Makassar sambil menghasilkan foto-foto narsis,, (asik)
merasakan kuliner di suasana malam kota Makassar
(Pisang Epe, Coto Makassar, dll),, #ajib

dan melakukan aktivitas geje selama dua hari..
sumpah sempet boring,, :)

tapi inilah dokumentasi  kebahagiaan kami,,

doc. Dinner @Mie Titi bersama tuan rumah yang menjadi juara dan finalis yang terluntang-lantung
nunggu jadwal kepulangan ke daerah masing-masing,
(perhatikan mangkuk-mangkuk besar, itu porsi untuk satu orang boy!!!),
untungnya ane makan berdua sama deni,, bisa habis dan tetap kenyang,,
kalo yang lain kekenyangan dan tidak habis #parah
doc. Foto Bersama Finalis LKTI sebelum field trip ke Taman Nasional Bantimurung
doc. Background di Air Terjun Bantimurung
Model: (Susetio) #wew :)



doc. di salah satu spot Universitas Hasanuddin
(gara-gara ga dapet pinjeman sepeda kampus untuk keliling)
doc. sekalinya ada sepeda berjejer,, tapi di gembok,, hasilnya cuma buat foto narsis #ea
doc. terlihat siapa yang paling narsis #e,, peace Den,, tadinya mau mejeng foto ane,, tapi berhubung gantengan antum,, jadi foto antum ja yang ane pajang,, kalo foto ane ntar banyak yang pengen,, #pengen nimpukin :)
doc. dan inilah foto saat boarding pass menunggu pesawat take off untuk mengantarkan kami pulang ke tanah JAWARA, Banten
doc. ini foto saat kembali di bandara soekarno hatta dengan penuh kebanggaan karena pulang dengan membawa trophy JUARA

finally,,
SELAMAT KAWAN,, teruslah kobarkan semangatmu,,
berkaryalah,,
dan jelajahilah dunia melalui karya-karyamu..!!!

semoga menginspirasi,, :)

Salam Hebat dari dan untuk orang yang HEBAT.. : )

Jumat, 04 Januari 2013

Berdo’alah untuk Saudaramu!


repost: SMS Penyemangat Part 2


Laa Haula Wa Laa Quwwata Ilaa Billah..

Keyakinan bahwa saya akan berhasil meraih impian saya, semakin bertambah saat saya membaca pesan masuk dari seseorang yang luar biasa (sayang nama pengirimnya tidak tercantum lagi dalam pesan ini), padahal saya ingin berterimakasih dengan menyebutkan namanya pada tulisan ini.

Siapa pun itu saya sangat berterimakasih karena telah memberikan semangatnya walau hanya melalui sebuah pesan singkat.

Berikut pesan yang meyakinkan saya untuk meraih sebuah keberhasilan.

"Kau dilahirkan untuk menjadi pemenang. Masihkah Ragu?
Ingatlah, dari awal penciptaanmu, kau telah mengalahkan jutaan calon-calon saudaramu. Masihkah Ragu?
Ingat kembali, kau telah mengalahkan ketidakberdayaanmu, kau mampu hidup dalam ruang sempit di perut ibumu, di dalam Rahimnya. Masihkan Ragu?
Kau telah membuktikannya saudaraku, sampai detik ini kau telah mencapai sebuah keberhasilan, Sadarkah?
Kau mampu melaui proses pembelajaran yang begitu rumit hingga terkadang kau mengeluh..
Yaaa, itu wajar, Allah sengaja mengujimu dengan sebuah kesulitan. Semata agar kau dapat menemui kemudahan yang telah Allah siapkan bagi orang-orang yang mau berusaha sepertimu.
Semoga saja pembelajaran itu tidak pernah berhenti membimbingmu bahkan semakin menguatkanmu dan mendekatkan dirimu kepada Ridho Allah SWT..
Ingatlah saudaraku, bukan kesempurnaan yang harus kita tuju, namun teruslah berusaha menjadi orang yang lebih baik dari sebelumnya,, itulah pencapaian sesungguhnya.. JADILAH SANG JUARA"

Untaian kata demi kata seolah mengalir kedalam aliran darah ini, memompa cepat ke jantung, menjadi sebuah semangat yang menggebu, dan membuat saya hampir berteriak untuk mengatakan "AKU SANG JUARA, AKU PASTI BISA".

Tidak berlebihan jika seseorang mengekspresikan dirinya saat berada di puncak semangat, semua orang punya cara, dan tulisan ini adalah cara saya mengekspresikan semangat saya.

Saya semakin yakin karena mendapat doa dari bapak dan ibu disetiap usaha yang saya jalani. Semoga saya bisa membuktikan usaha saya, kesungguhan saya demi membahagiakan mereka berdua.

Saya jadi teringat sebuah pesan dari adik saya Niken Dwi Nurlita yang sempat saya hadirkan di catatan sebelumnya,

"Tidak ada kata mustahil bagi seorang juara, mustahil hanya dimiliki oleh orang yang yang belum pernah mencoba, sulit hanyalah kosakata orang yang tidak mau berlatih, dan gagal adalah perbendaharaan kamus bagi orang yang terlalu cepat menyerah"

Yaa saya harus optimis..
Saya akan mendapatkan hasil yang terbaik,, apapun itu akan saya terima dengan penuh kebanggan karena saya telah mencoba, hasil memang sulit untuk di duga entah berhasil ataukah belum berhasil..

This is a competition

Sedikit perkataan untuk mengakhiri tulisan ini, semoga bisa menularkan semangat kepada saudaraku semua,  motivasi untuk berkompetisi dan berusaha meraih prestasi yang lebih tinggi.
"Tanamkanlah didalam hatimu, sebuah keyakinan yang maha dahsyat bahwa kita terlahir sebagai seorang juara dan akan terus menjadi seorang juara.."
Spesial untuk saudaraku yang saling menyayangi karena Allah SWT..
Sebuah hadist yang kurang lebih menyebutkan,
“Sesungguhnya Allah, para malaikat-Nya, penduduk langit dan bumi sampai semut di sarangnya dan ikan di lautan pun turut mendoakan kebaikan untuk orang yang mendoakan kebaikan kepada saudaranya”
Tidak terbayangkan bukan berapa jumlah semut disarangnya dan ikan-ikan dilautan yang akan mendoakan kita hanya karena kita mendoakan saudara-saudara kita..

Kawan, semoga Allah SWT selalu meridhoi setiap langkah yang kau tempuh, sehingga keberhasilan selalu kau raih dalam hidup ini.

Mohon do'anya semoga saya bisa meraih impian-impian saya untuk membahagiakan kedua orang tua saya, impian terdekat saya bisa lulus di tahun ini (2013).
Begitupun denganmu, semoga Allah SWT memberikan yang terbaik untukmu.

Salam Hebat dari dan untuk orang yang HEBAT.. : )

SMS Penyemangat

repost : "SMS Penyemangat"

Bismillah,

Sebuah semangat terasa begitu sulit didapat.
Namun, ada banyak kata yang dapat dirangkai menjadi sebuah nasihat yang mampu menumbuhkan semangat.

Saat diri ini merasa lemah,, sengaja saya luangkan waktu untuk membuka dan membaca kembali pesan-pesan lama dari beberapa kawan yang masih tersimpan dalam inbox handphone milikku.

Satu per satu mulai terbuka dan saya baca..

Seiring waktu, untaian kata demi kata mulai membuat genggaman ini semakin erat, kuat memindahkan kursor untuk membaca kalimat selanjutnya..

Semakin bersemangat,,
Pikiran pun mulai melupakan masalah-masalah yang sedang dihadapi..
Begitu banyak nasihat baik yang saya terima dari mereka yang mengirimkan sebuah Short Message Service (SMS) yang terasa sangat berharga dan sulit untuk mendeletenya dari inbox.

Telah saya tanamkan dalam hati ini,,
bahwa merekalah orang-orang yang menyayangi saya..
Mereka yang menginginkan saya melakukan perubahan,,
menjadi pribadi yang lebih baik..
Mereka yang selalu menularkan semangatnya untuk hidup ini..
Sempat berpikir, bagaimana cara membalasnya???

Berikut, saya hadirkan beberapa pesan dari mereka,, orang-orang yang menyayangi saya karena Alloh..
“Tidak ada yang membuat hidup ini lebih indah selain bermimpi dan berusaha untuk menggapainya.
Penuhilah hidupmu dengan perjuangan demi perubahan, jangan berpikir siapa diri kita hari ini, tapi teruslah berpikir siapa diri kita di masa depan.”

(Saidatul Hajijah: Kadept. Pendidikan LSIP 2011)
“Masa depan adalah milik siapa saja yang percaya akan keindahan mimpi-mimpi mereka.” (Yulia Aesha: Senior TRAS)
“Tidak ada kata mustahil bagi seorang juara, mustahil hanya dimiliki oleh orang yang yang belum pernah mencoba, sulit hanyalah kosakata orang yang tidak mau berlatih, dan gagal adalah perbendaharaan kamus bagi orang yang terlalu cepat menyerah.”
(Niken Dwi Nurlita: Anggota TRAS)
“Sebuah cita-cita besar hanya akan bisa diinspirasikan oleh orang-orang yang bervisi, dilaksanakan dengan keyakinan dan keikhlasan yang mendalam, dimulai dengan kecerdasan dan keberanian, digerakkan dengan motivasi yang bergelora, direncanakan dengan matang, dihasilkan dari kerjasama yang solid, dilalui dengan kinerja yang totalitas dan penuh dengan kedisiplinan.” (Hendra Permana: Ketum TRAS 2011)
dan sebuah pesan dari orang yang menyayangi saya, yang selalu mengingatkan saya untuk memiliki tujuan hidup ..
“Without goals and plans to reach them, you are like a ship that sail with no destination”
sebuah perumpamaan bagi orang-orang yang tidak punya tujuan dalam hidupnya, perumpamaan bagi orang yang tidak berani melakukan perubahan, yang hanya bisa menunggu dan menunggu hingga tujuan hidupnya tidak tercapai.
“Berubahlah menjadi pribadi yang lebih baik, dengan sebuah strategi dalam meraih tujuan hidupmu.”
“Kaki mungkin tertatih, tapi ingatlah cinta-Nya menyapa tanpa letih. Hasil mungkin tidak sesuai rencana, tapi ketahuilah kasih sayang-Nya membuat semua sempurna. Raga pasti akan terasa lelah, tapi bayangkanlah surga-Nya yang indah.”
(Adini Jannati: Kadept. Kaderisasi LSIP 2011)
Dan masih banyak lagi pesan yang membuat saya selalu bersemangat saat membacanya.. semua berasal dari orang-orang yang hebat..
indah bukan,,
sangat indah ukhuwah ini..
bergerak menjadi sebuah semangat..

terima kasih kawan,, sungguh bersyukur diri ini dipertemukan oleh orang-orang yang menginginkan saya menjadi orang yang hebat.. yaa,, saya pasti akan selalu bersemangat..
tidak sampai disini,, semoga akan semakin banyak orang yang bersemangat.. kerena kehadiran banyaknya sahabat,, mereka yang saling mecintai karena Alloh.. yang selalu mengingatkan satu sama lain..
inilah pesan saya untuk semangatmu,, dan selalu kunanti untaian kata penyemangat yang berasal dari ketulusan hatimu,, yang disalurkan melalui jari-jari kehidupanmu..

Salam Hebat dari dan untuk orang yang HEBAT.. : )